Peserta Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU Terpilih Mendapatkan Pasilitasi Kemasan Dan Video Produk

Buat Video Produk

Program Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU akhirnya masuk ke momen klimaks yang paling ditunggu-tunggu: pengumuman peserta terpilih yang bakal dapet fasilitasi kemasan plus pembuatan video produk profesional. Buat sebagian orang, ini mungkin keliatannya cuma bonus program, tapi kenyataannya… ini upgrade besar yang bisa bikin UMKM lokal glow up kayak dapat filter cinematic tanpa harus bayar mahal. Yang tadinya tampil sederhana, bakal naik kelas ke mode elegan.

Sejak pertama kali dimulai, Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU emang dibangun buat satu tujuan: nge-boost kemampuan pelaku usaha biar makin siap bersaing di tengah pasar yang makin ganas. Peserta nggak cuma dikasih teori, tapi langsung diceburin ke pembelajaran yang padat, praktis, dan relevan. Mereka belajar soal branding, produksi yang lebih rapi, cara bikin konten yang bikin orang auto penasaran, sampai strategi marketing digital yang cocok buat usaha skala mikro. Semua materi ini diramu dalam format simpel dan kekinian biar peserta nggak cuma paham, tapi juga langsung bisa praktek.

Setiap sesi jadi momen pembuktian. Peserta diajak mikir lebih kreatif, berani ngulik, dan nggak takut bereksperimen. Ada yang baru ngerti pentingnya logo, ada yang baru sadar kalau kemasan mereka selama ini kurang informatif, ada yang selama ini cuma jualan lewat WA tapi akhirnya belajar bikin konten Instagram yang beneran niat. Pendek kata: program ini jadi ruang “upgrade skill” yang bener-bener kerasa manfaatnya.

Nah, setelah semua materi dan pendampingan selesai, tibalah saat evaluasi. Tim Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU melakukan penilaian secara menyeluruh dan serius. Peserta dilihat bukan cuma dari produknya, tapi juga dari komitmennya: siapa yang hadir rutin, siapa yang ngerjain tugas dengan konsisten, siapa yang nunjukin progres real selama program berlangsung. Dan yang paling penting: siapa yang punya potensi buat naik kelas kalau mendapatkan dukungan bentuk kemasan dan video profesional.

Setelah penilaian panjang (dan mungkin bikin deg-degan), akhirnya terpilihlah peserta yang layak dapet fasilitasi lanjutan. Dan di sinilah cerita makin seru.

1. Fasilitasi Kemasan – Biar Produk Jadi Lebih “Siap Tempur”

Jujur aja, di dunia UMKM itu, kemasan tuh bisa jadi penentu hidup dan matinya sebuah produk. Orang beli itu kadang bukan cuma karena isi, tapi karena tampilan luar yang bikin jatuh hati duluan. Nah, peserta yang terpilih di program ini bakal dapet desain kemasan yang jauh lebih profesional — bukan asal bagus, tapi juga informatif, punya identitas brand yang jelas, dan eye-catching.

Tim desain bakal bantuin ngatur warna, visual, layout, font, hingga informasi penting yang wajib ada dalam kemasan. Tujuannya sederhana: bikin produk UMKM ini tampil lebih meyakinkan, lebih elegan, dan lebih sesuai standar pasar modern. Mau masuk ke toko, market lokal, atau ke platform online yang saingannya ribuan? Dengan kemasan baru, peluang menarik perhatian bakal jauh lebih besar.

2. Video Produk Profesional – Senjata Paling Ampuh di Era Digital

Visual adalah segalanya. Apalagi sekarang orang lebih betah nonton video 15 detik ketimbang baca caption satu paragraf. Karena itu, peserta terpilih bakal dapat video produk profesional lengkap dengan konsep yang sesuai karakter brand. Mulai dari angle pengambilan gambar, pencahayaan, storytelling pendek, sampai editing yang rapi — semua dikerjain secara profesional.

Konten ini nanti bisa dipakai buat promosi di Instagram, TikTok, Facebook, marketplace, dan platform lainnya. Bakal jadi modal konten yang bikin produk peserta nggak cuma muncul di timeline, tapi juga stand out.

Banyak peserta yang selama ini cuma upload foto seadanya bakal ngerasain banget bedanya punya video yang proper. Perbedaan engagement-nya biasanya signifikan. Dan itu bisa ngaruh langsung ke penjualan. Singkatnya: ini bukan cuma video, tapi investasi visual.

Dampaknya Nggak Kelihatan Sepele

Walaupun bentuknya “cuma kemasan” dan “cuma video”, tapi dampaknya bisa luas banget. Beberapa peserta yang terpilih merasa kayak dapet suntikan energi baru. Ada yang ngaku produk mereka baru kali ini punya kemasan yang bener-bener terlihat premium. Ada juga yang merasa baru pertama kali produknya tampil dalam video yang bikin bangga ditonton.

Buat peserta yang belum terpilih, bukan berarti mereka pulang dengan tangan kosong. Mereka tetep bawa pulang ilmu, pengalaman, dan suntikan motivasi. Banyak dari mereka akhirnya ngulik sendiri, nggak mau kalah, bahkan mulai inisiatif buat bikin improvement usahanya. Program ini bukan kompetisi — tapi proses saling menumbuhkan.

Peran Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU Jadi Terlihat Jelas

Program ini bukti bahwa UMKM nggak cuma butuh modal uang. Mereka butuh pendampingan, penguatan branding, strategi marketing yang bener, dan akses ke visual yang profesional. Ketika semua itu diberikan, UMKM bisa tumbuh lebih cepat secara signifikan. Tidak harus bisnis besar. Usaha rumahan pun bisa kelihatan premium kalau presentasinya ditata dengan baik.

Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU berhasil membangun ruang belajar yang nggak kaku, tapi tetap serius. Ruang di mana peserta bisa curhat soal kesulitan, bisa sharing soal progres, bisa debat soal branding, dan bisa coba-coba strategi baru tanpa takut salah. Bukan cuma kelas, tapi komunitas tumbuh bersama.

Harapan ke Depan: UMKM Makin Berani Melangkah

Dengan adanya fasilitasi ini, para peserta terpilih diharapkan bisa memanfaatkan upgrade ini buat terus ngegas. Kemasan baru dan video profesional bukan garis finish, tapi titik start baru. Dari sini mereka bisa mulai masuk ke pasar yang lebih luas, kerja sama dengan toko lokal, ikutan bazar, kolaborasi sama influencer, atau bahkan melebarkan sayap ke penjualan online secara lebih serius.

Kelas Akselerasi UMKM LAZISSU sendiri berharap bahwa apa yang dilakukan hari ini bakal jadi pemicu perubahan positif di dunia UMKM daerah. Program ini bukan cuma tentang teori dan tugas, tapi tentang membuka pintu kesempatan, memberi alat yang tepat, dan mendorong pelaku usaha buat lebih percaya diri.

Karena pada akhirnya, UMKM adalah tulang punggung ekonomi. Dan kalau mereka berkembang, otomatis daerah ikut berkembang.


0 Komentar