Awal Mula Kireina Food
Perjalanan Eva tidak langsung mulus. Seperti kebanyakan pelaku UMKM lain, ia berawal dari hobi memasak dan keberanian untuk mencoba hal baru. Ketika pandemi sempat memukul banyak usaha, Eva justru melihat peluang dari dunia kuliner. Ia sadar, makanan bukan hanya soal mengenyangkan perut, tapi juga tentang menghadirkan rasa aman, sehat, dan membahagiakan keluarga.
Dari situlah muncul ide untuk membuat chicken eggroll—kudapan khas Jepang yang dimodifikasi agar cocok di lidah orang Indonesia. Dengan bahan utama ayam cincang dan telur, Eva menciptakan varian eggroll yang gurih, lezat, tapi tetap sehat karena tanpa MSG dan pengawet.
Tantangan di Awal Usaha
Namanya merintis bisnis, tentu banyak tantangan. Mulai dari keterbatasan modal, produksi yang hanya bisa dilakukan dalam skala kecil, hingga kesulitan mengenalkan produk di tengah banyaknya camilan frozen yang sudah lebih dulu ada. Tapi Eva tidak menyerah.
Ia percaya, setiap usaha yang dikerjakan dengan hati pasti akan menemukan jalannya. Meski hanya bisa memproduksi 10–12 kg per bulan, Eva konsisten menjaga kualitas. Baginya, lebih baik menghasilkan sedikit tapi berkualitas, daripada banyak tapi mengorbankan rasa dan kesehatan konsumen.
Filosofi di Balik Produk
Kireina Food tidak hanya menjual eggroll. Lebih dari itu, produk ini adalah wujud kepedulian Eva terhadap kesehatan keluarga Indonesia. Ia ingin menghadirkan camilan yang bisa dinikmati siapa saja tanpa rasa khawatir. Filosofinya sederhana: makanan enak itu harus sehat, dan makanan sehat itu harus enak.
Karena itulah, meski banyak kompetitor, Chicken Eggroll Bandung ala Kireina Food punya ciri khas sendiri. Rasanya pas di lidah, teksturnya lembut, dan bisa diolah dengan berbagai cara—digoreng, dipanggang, bahkan dijadikan lauk pendamping nasi.
Perjuangan di Era Digital
Eva juga paham betul pentingnya adaptasi. Di era digital sekarang, produk bagus saja tidak cukup kalau tidak dipasarkan dengan tepat. Karena itu, ia mulai memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga TikTok untuk mengenalkan Kireina Food ke lebih banyak orang.
Melalui postingan sederhana, ia memperlihatkan proses pembuatan, testimoni pelanggan, hingga ide olahan chicken eggroll. Hasilnya? Perlahan tapi pasti, nama Kireina Food mulai dikenal di Bandung dan sekitarnya.
Dukungan Keluarga, Kunci Ketangguhan
Di balik kesuksesan kecil yang sudah diraih, Eva tidak menutup mata bahwa peran keluarga sangat besar. Dukungan suami dan anak-anak menjadi bahan bakar semangatnya. Saat lelah melanda, Eva selalu teringat tujuan awalnya: ingin menghadirkan produk yang bermanfaat, sekaligus membantu perekonomian keluarga.
Inspirasi untuk UMKM Lain
Kisah Eva Dewi Noviawati adalah gambaran nyata bahwa keberanian memulai bisa membuka jalan menuju peluang besar. Ia membuktikan bahwa dengan niat kuat, konsistensi, dan kreativitas, usaha rumahan bisa menjelma menjadi brand yang dikenal banyak orang.
Pesannya untuk pelaku UMKM lain sederhana: “Jangan takut mencoba. Mulailah dari apa yang ada di tangan kita. Yang penting konsisten, jaga kualitas, dan berani beradaptasi.”
Harapan ke Depan
Eva tidak berhenti bermimpi. Ke depannya, ia ingin Kireina Food berkembang lebih besar, masuk ke marketplace, bahkan bisa menjangkau pasar di luar Bandung. Ia juga berharap bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, sehingga manfaat dari usahanya tidak hanya dirasakan oleh keluarga, tapi juga komunitas.
Penutup
Cerita Eva Dewi Noviawati bukan sekadar tentang seorang ibu rumah tangga yang menjual camilan. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang keberanian, konsistensi, dan cinta pada keluarga yang diwujudkan lewat Chicken Eggroll Bandung ala Kireina Food.
Jadi, kalau kamu lagi nyari camilan sehat tanpa MSG, sekaligus ingin mendukung UMKM lokal, jangan ragu untuk pilih Kireina Food.
📍 Alamat: D’Amerta Residence Blok E 15 No. 2, Desa Lengkong, Kec. Bojongsoang, Kab. Bandung
📱 WA: 08122305281
📸 IG: @kireina_food
🎥 TikTok: Kireina Food
👉 Mari dukung Eva Dewi Noviawati dan UMKM Indonesia. Yuk, cobain Chicken Eggroll Kireina Food sekarang juga!
0 Komentar