Banjaran, 27 Juli 2025 – Malam itu, langit Banjaran diguyur hujan namun Rolun Coffee Roastery & Pastry berubah menjadi tempat penuh kenangan dan getaran hati, ketika Dodi Hidayatullah menandai 25 tahun perjalanan bermusiknya dalam konser intim bertajuk "Perjalanan Hati".
Konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, tapi sebuah napak tilas batin, membawa para penonton menyelami kembali perjalanan spiritual dan emosional yang telah dilewati Dodi selama seperempat abad berkarya. Ratusan penonton hadir, mulai dari penggemar setia nasyid hingga mereka yang tumbuh bersama lagu-lagu Dodi dan Nahawan Voice.
Dodi tampil sederhana namun penuh kharisma. Suara khasnya membelah keheningan malam, mengalun lembut namun menghujam tepat ke lubuk hati. Lagu demi lagu dilantunkan, membawa audiens larut dalam harmoni, syair, dan kisah yang tersimpan dalam tiap nada.
Momen paling menyentuh adalah ketika Dodi menyanyikan lagu-lagu dari album pertamanya bersama Nahawan Voice, seperti "Raudhatul Jannah" dan "Ayah". Kedua lagu ini seakan menjadi lorong waktu, mengantar penonton kembali ke masa-masa awal kebangkitan musik nasyid di Indonesia. Banyak yang terdiam, sebagian terlihat meneteskan air mata, larut dalam nostalgia dan kerinduan akan masa lalu.
Sembari bernyanyi, Dodi pun sesekali berbagi cerita di balik lagu-lagu yang ia bawakan. Ada kisah perjuangan, cinta dalam diam, dan spiritualitas yang membumi. Interaksinya yang hangat dengan penonton membuat suasana semakin akrab, seolah setiap orang yang hadir adalah bagian dari perjalanannya.
Konser ini bukan hanya perayaan, tapi juga pengingat: bahwa musik nasyid tetap hidup, relevan, dan mampu menembus batas ruang dan waktu. Dalam dunia yang serba cepat dan bising, Dodi hadir sebagai oase yang menyejukkan jiwa.
Perjalanan Hati adalah bukti bahwa karya yang dilandasi cinta dan ketulusan tak akan lekang oleh zaman. Terima kasih, Dodi Hidayatullah, untuk 25 tahun yang penuh cahaya.
0 Komentar